ASAHAN - Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos, M.Si didampingi Kadis Pertanian Ir. Oktoni Erianto, MMA menghadiri Munas I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) di Hotel Mercure Ancol Jakarta, pada hari Jumat, (15/07/2022), yang mana agenda utama Munas I ini adalah Komitmen Bersama Daerah penghasil Sawit dalam memperbaiki tata kelola Sawit Nasional.
Ketua AKPSI Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan Kalimantan Tengah mengatakan, Munas I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) yang beranggotakan 160 Kabupaten Penghasil Sawit di 21 Provinsi adalah bagaimana AKPSI menjadi mitra strategis Pemerintah dan Steakholder Perkebunan Sawit dalam membangun, Menata dan Mengawasi tata kelola Sawit.
Lanjutnya, juga menjadi wadah Pemerintah Kabupaten dalam memperjuangkan kepentingan Daerah penghasil sawit khususnya pendapatan daerah serta kesejahteraan Masyarakat di area perkebunan sawit.
Munas I yang diinisiasi Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) tersebut dibuka oleh Mendagri Tito Karnavian dan dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri terkait, Bupati/Wakil Bupati dari 160 Kabupaten 0enghasil sawit se Indonesia.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|
Dalam acara sesi dialog pada saat penyajian Materi yang disampaikan Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos, M.Si menyampaikan beberapa poin yang menjadi harapan Kabupaten Asahan kedepan dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit khususnya di Kabupaten Asahan.
Pertama, Taufik menyinggung revisi peraturan/regulasi mengenai dana bagi hasil (DBH) dari sektor perkebunan kelapa sawit bagi kabupaten penghasil kelapa sawit.
Kedua, Taufik berharap kabupaten penghasil kelapa sawit dapat memungut retribusi untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.
Ketiga, Wabub juga berharap agar dapat dibangun kembali Perkebunan Inti Rakyat (PIR) untuk kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya, Taufik juga meminta kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit segera menuntaskan pembangunan kebun plasma masyarakat. Edward Banjarnahor